BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Debat publik pasangan calon (paslon) Bupati dan wakil Bupati Bulukumba putaran kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan telah berlangsung, Senin 23 November 2020 malam.
Disiarkan langsung salah satu stasiun televisi swasta, INews TV, debat berlangsung di Ballroom Hotel Power Points by Sheraton kota Makassar.
Debat putaran kedua tersebut berlangsung alot selama empat jam lamanya dengan 6 sesi. Ke empat paslon telah beradu gagasan dan menunjukkan masing-masing kualitas, baik pemaparan visi misi dan program serta saling bertanya satu sama lainnya.
Menarik dalam sesi penutup atau closing statement, calon wakil Bupati Bulukumba nomor urut 1 Andi Murniyati Makking kembali mencuri perhatian publik dan hadirin audience dalam debat.
Dalam pernyataan pamungkasnya, figur ketua partai Demokrat Bulukumba itu mengatakan, kiranya tidak berlebihan kalau pasangan HM21 adalah pasangan yang mengedepankan etnik, budaya dan agama.
Perpaduan antara laki laki dan perempuan, Goe Politik Timur dan Barat yang tak lepas selalu memimpin daerah yang bertajuk Butta Panrita Lopi tersebut.
Pasangan HM21 juga merefleksi dari, semangat, toleransi mayoritas dan minoritas. Lanjut dia, pasangan HM21 juga saling melengkapi dari Generasi dan profesi untuk saling melengkapi.
“Pasangan kami juga mempelopori keberanian dan ketegasan untuk mengambil sikap demi suatu pengabdian untuk kemajuan di kabupaten Bulukumba. Kesemuanya itu betul betul diperlukan untuk nengembalkan kedaulatan dan kebangkitan kabupaten Bulukumba. InsyaAllah HM21 Bulukumba Bangkit. Bangkit menang Alhamdullilah, Bahineamo (pilih perempuan) karena hanya HM21 yang mengerti perempuan,” pungkas Murniyati Makking disambut tepuk tangan semua hadirin audience dalam debat.
Sebelumnya, pasangan dari calon Bupati Bulukumba Andi Hamzah Pangki ini juga sempat mencuri perhatian hadirin, bahkan publik di Bulukumba dalam debat putaran pertama yang berlangsung di Ballroom Hotel Gammara kota Makassar beberapa waktu lalu. Kala itu dirinya mengeluarkan jargon politik ‘Laki-Laki Tusuk Perempuan, Perempuan Pilih Nomor 1’. Hal itu diakui guna menarik simpati pemilih yang didominasi perempuan di Bulukumba. (**)