Pilih Partai Berkarya, HB Tetap Diusung Empat Parpol

oleh -
Calon Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf didampingi calon wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf serahkan dokumen pendaftaran ke ketua KPU Bulukumba, Kaharuddin.

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Calon Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf (Andi Utta-Edy Manaf) melakukan pendaftaran di KPU, Sabtu, 5 September 2020 sekitar pukul 14.00 Wita.

Saat proses mendaftar, pasangan yang bertagline Harapan Baru (HB) diantar ribuan pendukungnya. Termasuk ikut mendampingi ke KPU Bulukumba adalah pengurus partai pendukung yakni Gerindra, PAN, PKS dan Berkarya.

Jelang pendaftaran di KPU, mendadak Berkarya menjadi partai pelengkap yang juga dibuktikan dengan format B1KWK.

BACA JUGA:   Hj Nuraedah, Sosok Politisi Perempuan di Bulukumba yang Merakyat dan Berjuang Untuk Kebaikan di Dapilnya

“Kenapa kita banyak, karena kita pikirkan adalah jangka panjangnya ke depan. Kalau dukungan kita yang terpilih, maka program akan mudah sebab didukung anggota dewan,” ungkap ketua Tim Harapan Baru, Patudangi Azis di KPU Bulukumba, Sabtu, 5 September 2020.

Partai Demokrat yang awalnya diklaim pasangan Andi Utta dan Andi Edy Manaf justru tidak ikutkan mendaftar di KPU.

“Iya, saya kurang tahu juga kenapa terjadi perubahan. Karena awalnya kita ikutkan mendaftar di KPU. Tapi, mungkin karena orangnya tidak hadir,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Ratusan Warga 'Jatuh Hati' dengan Kartu Sehat Fajarqu Al-Fajri Risky
Advertisement

Menurut dia, pasangan Andi Utta dan Edy Manaf sebelumnya tidak pernah menawarkan diri ke partai Demokrat untuk didukung. Justru, kata dia, Demokrat yang menawarkan diri agar supaya bergabung dengan Harapan Baru.

“Dia (Andi Edy) ke Jakarta atas panggilan DPD dan DPP partai Demokrat. Meminta calon kita mengurus kelengkapan berkas. Tapi, belakangan tiba-tiba berubah,” jelas wakil ketua DPRD Bulukumba ini.

BACA JUGA:   Bakal Ramaikan Pilkada, Ini Gagasan dan Ide JMS untuk Bulukumba
Advertisement

H Patudangi mengaku, pihaknya tidak mengetahui secara pasti apa masalahnya, kemudian terjadi ada perubahan di partai Demokrat. Idealnya, kata dia, jika ada perubahan maka harus bersurat atau menelpon.

“Kami juga bingung dengan teman-teman di partai Demokrat. Karena tidak ada komunikasi ke kita tentang perubahan ini. Padahal, cukup telpon supaya ada kejelasan,” ungkapnya. (**)

No More Posts Available.

No more pages to load.