Tak kenal maka tak sayang adalah Sifat perangai seseorang dimana kita tak dapat mengetahui sisi lain seseorang jika belum mengenalnya secara dekat. Hal tersebut menjadi instrumen penting dalam bersosialisasi dalam kehidupan sehari hari tak terkecuali dalam aspek politik, seseorang atau calon pemilih idealnya harus mengetahui figur kandidat atau calon legislatif (Celeg) sebelum menjatuhkan pilihan.
Adalah Mulyadi Mursali, namanya mungkin tak asing lagi oleh beberapa kalangan, juga sekaligus masih ada yang belum mengenal sosok politisi santun satu ini. Bagi orang yang telah lama mengenalnya, figur Mulyadi Mursali kerap dilekatkan pada sosok politisi santri dan Low profile alias pandangan beberapa orang adalah sikap hidup yang senantiasa sederhana dan rendah diri. Dalam Islam low profil bisa juga disebut orang yang tawadhu.
Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Mul bagi sebagian kalangan aktifivis mahasiswa dan pemuda ini, adalah salah satu Calon Anggota Legislatif (Celeg) DPRD Provinsi Sulawesi-Selatan daerah pemilihan Kabupaten Bulukumba dan Sinjai asal partai Demokrat, telah resmi bertarung sebagai salah satu kontestan pada Pileg April 2019 mendatang.
Majunya iya tentu bukan tanpa alasan dan motivasi, sama dengan Caleg lainnya, Pun Mulyadi ikut bertarung dengan misi kebaikan dan kemaslahatan orang banyak.
Baginya maju dalam kontestasi politik adalah sarana peribadatan dan pengabdian di ruang publik yang lebih besar lagi, sehingga ruang tersebut harus terus dimaksimalkan dengan bertarung tanpa menciderai nilai dan aturan yang berlaku di masyarakat.
“Karena politik bagiku adalah jalan kebaikan maka untuk meraih kemenangan di Pileg nanti juga meski dilakukan dengan cara- cara yang baik dan beretika,”ujar Mulyadi yang merupakan Caleg Demokrat Nomor Urut 2 ini.
Untuk skala Bulukumba sendiri, puluhan nama akan berkompetisi memperjuangan kursi sebagai wakil rakyat di kanca DPRD Provinsi Sulsel, diakui Mul adalah putra-putri terbaik Butta Panrita Lopi yang maju dengan semangat dan motivasi kebaikan dalam rangka pengabdian khususnya untuk masyarkat Bulukumba dan Sinjai.
” Teman teman (Celeg Provinsi) adalah figur yang mempuni di bidangnya, mereka adalah putra putri terbaik yang ingin berkuntribusi lebih besar untuk daerahnya. Mari saling menguatkan tanpa merusak silaturahmi dan persaudaraan yang telah terbingkai indah selama ini. Perbedaan pilihan politik itu hal yang biasa, numun harus dipahami juga sangat penting mengenal lebih dekat calon wakil rakyat yang akan mewakili di DPRD Provinsi, “katanya.
Olehnya Pria kelahiran Barabba ini menyarangkan bagi calon pemilih untuk mengetahui track record setiap figur yang akan berkompetisi. Hal itu menjadi penting sebagai indikator menentukan pilihan, tidak hanya berfokus pada penilaian kedekatan emosional namun juga soal kapabilitas dan kapasitas yang ia miliki.
“Melihat track record itu bukan pada satu periodisasi tertentu saja. Namun melihat figur saat iya belum masuk dunia politik, paling tidak bagaimana saat kecil, dibangku sekolah atau kuliah dan pekerjaan lain yang ia lakoni sebelum masuk dunia politik,”ajak politisi berusia 45 tahun ini.
Lanjut Mulyadi, yang juga mantan anggota DPRD Bulukumba ini, maju di Level pemilihan Anggota DPRD Provinsi Sulsel, bukan tanpa alasan. Selain potensi Bulukumba yang bisa mendudukan lebih banyak wakil rakyatnya di Provinsi lantaran jumlah pemilik suara yang signifikan juga ingin melebarkan sayap pengabdian ke seluruh kecamatan di Bulukumba.
“Dulu kan waktu di DPRD Bulukumba hanya fokus pada dapil yakni Gantarang dan Kindang. Banyaknya amanah dari sahabat, keluarga dan teman dari semua Kecamatam di Bulukumba termasuk di Beberpa desa di Sinjai sehingga membulatkan niat saya maju di Provinsi,”jelasnya.
Maju sebagai Caleg Provinsi, Mulyadi tak muluk-muluk dalam memberikan janji. Pasalnya tupoksi anggota DPRD pada prinsipnya diatur dalam UU hanya tiga yakni Legislasi, Anggaran atau budgeting dan Pengawasan dengan kata lain tugas Legislator bukan pada ranah eksekusi namun lebih pada pengawalan aspirasi melalui tiga fungsi tersebut.
“Paling tidak majunya saya dalam rangka meneguhkan dan menegaskan tugas dan fungsi DPRD. Diantaranya bagaimana membuat prodak hukum atau legislasi yang berkeadilan, bagaimana membuat proporsi penganggaran yang berdasar pada kebutuhan dan prioritas serta melakukan pengawasan yang melekat atas kebijakan dan program yang akan dan dikerjakan eksekutif sehingga tidak merugikan masyarakat. Saya kira begitu gambarannya,”jelasnya. (nin)
Berikut Profil Mulyadi Mursali Caleg DPRD Provinsi Sulsel :
Nama : Mulyadi Mursali, S.Ag
Tempat/Tanggal Lahir : Barabba/12 Desember 1972
Alamat : Jalan Nangka kota Bulukumba
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Riwayat Keluarga
Ayah : H. Mursali Asare
Ibu : Hj. Hasnah Syahid
Istri : Hj. Aisyah
Anak : 4 orang
Jilan Fadiyah (16 tahun) perempuan
Adilah Salsabilah (14 tahun) perempuan
Zahratusyifa (10 tahun) perempuan
Muhammad Sultan Mulia (8 tahun) laki-laki
Riwayat Pendidikan
SD Neg 32 Barabba Bialo, 1979-1985
SMP IMMIM Putra Makassar, 1985-1988
SMA IMMIM Putra Makassar, 1988-1991
IAIN Alauddin Makassar, 1991-1997
Riwayat Organisasi
Sekretaris Umum SENAT Fakultas Tarbiyah, 1993-1994
Ketua PA HMI Cabang Ujung Pandang, 1994-1995
Sekretaris Umum BKPRMI Bulukumba, 2005-2010
Merintis pendirian Asosiasi Pengusaha TV Kabel (Aptekindo)
Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kab Bulukumba, 2012-sekarang
Mendirikan ICTA (Indonesia Cable TV Association), 2014
Ketua BPC HIPMI Bulukumba, 2010-2012
Sekjen ICTA, 2014-sekarang
Ketua MD KAHMI Bulukumba, 2017-2022
Riwayat Pekerjaan
Lay Outer perusahaan Media Majallah Pendidikan bulanan, 1997
Dosen luar biasa program Martikulasi IAIN Makassar, 1998-1999
Program Rural Bussiness Service kerja sama LSM PPPMA dengan PT PLN, 1999-2000
Mendirikan Koperasi Peran Serta Masyarakat (Kopermas), 2000
Merintis usaha penyiaran bidang TV Kabel, 2002
Mendirikan PT Bulukumba Citra Visual, 2009
Karier Politik
Caleg Partai MerdekaDapil Gantarang-Kindang, 2004
Ketua OKK DPC Partai Demokrat Bulukumba, 2007-2012
Sekretaris DPC Partai Demokrat Bulukumba, 2012-2017
Anggota DPRD Kabupaten Bulukumba Fraksi Partai Demokrat, 2009-2014.