BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Bulukumba nomor urut 3, Tomy Satria Yulianto-Andi Makkasau, menjadikan Pendidikan Gratis Mutlak sebagai salah satu program unggulan.
Betapa tidak, program ini juga akan memberikan efek domino atau menimbulkan siklus putaran ekonomi di masyarakat.
Seperti diketahui, Program pendidikan gratis mutlak yang akan dicanangkan Pasangan Kacamatayya, tidak hanya menggratiskan pembayaran sekolah/semester, namun juga akan menggratiskan alat tulis hingga seragam sekolah.
“Nah untuk seragam sekolah nantinya, itu kita akan melibatkan masyarakat disekitar sekolah yang ada di desa/kelurahan yang punya keahlian menjahit. Seragam yakni baju dan celana itu nantinya akan dijahit sendiri sama warga yang ada usaha rumahan menjahitnya,” ujar Jubir Kacamatayya, Hj Hilmiaty Asip. Rabu 11 November 2020.
Menurut Hj Hilmiaty, seragam sekolah nantinya akan diserahkan langsung ke masyarakat untuk pembuatannya, sehingga secara tidak langsung ikut mengerakkan roda perekonomian masyarakat.
“Bayangkan jika penjahit yang ada di desa/kelurahan diserahkan untuk pembuatan seragam sekolah, secara tidak langsung memberikan efek domino dimana akan ada perputaran ekonomi disitu.Insya Allah para pemuda, perempuan dan masyarakat akan berdaya dengan program ini,”paparnya.
Sementara itu, Calon Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, menjelaskan, untuk memaksimalkan program Pendidikan Gratis Mutlak, khususnya untuk pengadaan seragamnya, itu akan dimulai dengan menginventarisir para penjahit yang ada di desa/kelurahan. Pasalnya, kedepan jika diamanahkan memimpin Bulukumba, dalam hal pembuatan seragam itu tidak melibatkan konvensi besar meski menawarkan harga dengan penawaran yang bagus.
“Banyak masyarakat yang lebih butuh, khususnya usaha rumahan, ini bisa memberdayakan masyarakat yang berprofesi sebagai penjahit, makanya kita inventarisir, karena pasti disetiap desa itu hampir ada semua penjahit pakaiannya, bahkan ada badan usaha desa itu bergerak di penjahitan pakaian, ini semua yang mau kita berdayakan dengan program pendidikan gratis mutlak, jadi ada efek domino yang ditimbulkan,”jelasnya.
Lanjut Tomy, program Pendidikan Gratis Mutlak, juga menjamin semangat belajar anak akan terjaga. Sebab tidak ada lagi siswa yang merasa minder jika ada perbedaan seragam ataupun perlengkapan sekolah lainnya.
“Dengan begitu, semua peserta didik merasa memiliki perlakuan yang sama. Tidak ada lagi istilah anak A pake seragam baru dan anak B pake seragam ini. Atau A pake sepatu merek bagus dan anak B menggunakan sepatu merk kualitas rendah. Semua anak merasa dirinya sama di dalam sekolah,” ungkap Tomy.
Melalui program itu lanjut dia, sehingga tidak ada lagi alasan orang tua tidak memberikan kesempatan anaknya bersekolah lantaran terkendala biaya. Tomy mengatakan, program ini juga menjamin generasi pelanjut bisa melanjutkan pendidikan, tanpa mengenal siapa dan apa latar belakang orang tuanya.
“Pendidikan gratis mutlak ini adalah program Kacamatayya yang telah melalui kajian panjang dan serius, baik mempertimbangkan pemerarataan pendidikan dan semangat peserta didik untuk belajar. Sehingga, tidak ada lagi beban orang tua sama sekali,” tandasnya. (**)