Instalasi Humas dan PKRS RSUD Bulukumba Gelar Penyuluhan Terkait Bahaya DBD

oleh -

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini, umumnya ditemukan baik di dalam maupun di sekitar pemukiman.

“Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi”, beber dr. Andi Firjatullah, dokter umum RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, dalam kegiatan penyuluhan terkait DBD, pada Kamis 14 April 2022.

BACA JUGA:   Menparekraf Akui Keindahan Alam di Bumi Butta Panrita Lopi

Dilanjutkannya, bahwa Setelah seseorang sembuh dari penyakit DBD, imum seseorang akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang sama yang telah menginfeksinya.

Adapun Gejala Demam Berdarah menurut dr.firza sapaannya cukup bervariasi, ini karena sistem kekebalan tubuh seseorang berbeda beda. Namun secara umum DBD Akan menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. Selain itu, Sakit kepala, Nyeri otot (pegal – pegal) tulang atau sendi, dan pada tingkat yang parah dapat mengakibatkan Mual dan muntah serta timbul Ruam pada kulit

BACA JUGA:   Dihadiri Kades, Abdul Kaab Serap Aspirasi Warga Mattirowalie

“Kebanyakan orang bisa pulih dalam waktu seminggu atau lebih tentunya dengan sistem kekebalan tubuhnya yang baik. namun Dalam beberapa kasus, gejalanya bisa saja memburuk bahkan dapat mengancam jiwa,” ungkapnya.

Dikatakannya, Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah menuurun. Sehingga Hal ini dapat menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian jika tidak cepat di tangani

BACA JUGA:   Lindungi Pengunjung Wisata, Dispar Bulukumba Kerjasama PT Jasaraharja

Sehingga Perawatan suportif di rumah sakit sangatlah diperlukan. Tentunya untuk memberikan cairan, pemeriksaan tekanan darah serta pengobatan.

Olehnya itu, dr.firza menyarankan kepada masyarakat untuk Mengurangi habitat perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD dengan menutup dan mengubur media yang dapat menjadi genangan air

“Setidaknya dengan cara tersebut dapat mengurangi perkembangan ataupun populasi nyamuk karena tidak ada tempat bertelurnya,” tandasnya.(**)

No More Posts Available.

No more pages to load.