BULUKUMBA, BERITA SELATAN. COM – Satgas pangan terdiri aparat kepolisian Polres Bulukumba, Subdivre Bulog dan Dinas Perdagangan turun melakukan pantauan stok dan harga beras di Pasar Cekkeng dan Pasar Sentral Bulukumba, Senin, 22 Oktober 2018.
Sehingga jika terjadi lonjakan harga beras di pasaran, pihaknya bisa turun langsung melakukan stabilisasi harga melalui stok yang tersedia di Bulog.
Operasi pasar dilaksanakan oleh Subdivre Bulog Bulukumba itu berdasarkan surat Menteri Perdagangan No. 1139 / M – DAG / SD / 8 / 2018 Tanggal 31 Agustus 2018 Tentang Penetrasi Pasar Beras dalam rangka ketersediaan Pasokan dan stabilitas harga beras medium.
“Kami bersama Bulog dan Dinas Perdagangan Bulukumba melaksanakan kegiatan tersebut sejak 5 September 2018 lalu dan sampai batas waktu yang belum ditentukan dan Alhamdulilah stok dan harga beras masih sesuai HET” Kata Kanit Tipiter Polres Bulukumba, Bripka Ahmad Fatir SH, MH, Senin, 22 Oktober 2018.
Lanjut Fatir, untuk harga sembako saat ini masih dalam posisi stabil yakni, beras jenis premium Rp 8.500 per liter, medium Rp 7.500 per liter.
-Sedangkan rempah-rempah seperti bawang merah Rp25.000 per kilogram, bawang putih Rp25.000 per kilogram, cabe besar Rp 25.000 per kilogram, cabe keriting Rp 25.000 per kilogram dan cabe kecil Rp 30.000 per kilogram.
“Untuk daging sapi juga masih stabil yakni, Rp 90.000 per kilogram, daging ayam Rp 31.000 per kilogram dan telur ayam Ras Rp 40.000 per rak, telur ayam kampung Rp 4.000 per butir dan telur Itik Rp 4.000 per butir,” jelasnya.

Sementara, Kasubdivre Bulog Bulukumba, Djabiruddin mengaku, stok beras yang tersedia untuk tahun ini masih relatif aman yakni mencapai 6.387 ton sedangkan penyaluran beras sampai mulai Januari 2018 hingga saat ini mencapai 706 ton.
Untuk target penyerapan tahun ini kata dia, sebanyak 12.562 Ton sedangkan terealisasi sebanyak 9.981 ton yang terdiri dua gudang beras yakni di Mariorennu dan Palambarae Kecamatan Gantarang Bulukumba. “Jadi persentase pencapaian target hingga saat ini berada di posisi 79,46% dan semoga bisa melampaui target,” harapnya.
Beras Bulog kata dia, sebagian dialokasikan untuk Bansos Rastra, MOVENAS dan MOVELOK ( Pemerataan Stok ) ke beberapa daerah di Indonesia termasuk Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kepulauan Selayar. (*)