BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bulukumba menggelar imunisasi balita dan anak sekolah di Pulau Liukang, Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kab. Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kamis, 1 September 2022.
Imunisasi yang digelar oleh Dinkes Bulukumba ini, merupakan program nasional yang dinamakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (Bian)
Gelaran Imunisasi yang dilaksanakan oleh Dinkes Bulukumba di Pulau Liukang ini, dihadiri langsung oleh Kadinkes, Sekertaris Dinkes, Pengelola Imunisasi serta pejabat Dinkes, Wakil Ketua I DPRD Bulukumba, Hj. Aminah Syam, Ketua Komisi D DPRD Bulukumba dan beberapa anggota DPRD Bulukumba.
Hj. Wahida yang ditemui mengatakan, pada pelaksanaan Imunisasi yang digelar pihaknya. Orang tua para balita sangat antusias untuk membawa anaknya diimunisasi.
Bahkan kata Hj. Wahida menjelaskan, anak sekolah yang dikunjunginya juga sangat merespon program tersebut.
“Warga disana sangat bagus, mereka menerima keberadaan petugas kesehatan. Bahkan ada juga orang tua balita yang membawa sendiri anaknya untuk diimunisasi tanpa ada panggilan sebelumnya ke dia,” kata Hj. Wahida.
Dipaparkan Hj. Wahida, bahwa meskipun sebelumnya pihak Puskesmas Bontobahari sudah melakukan kegiatan imunisasi di Pulau ini, tapi karena ada yang terlewatkan. Makanya pihaknya kata dia, turun langsung untuk menggelar imunisasi.
Sementara untuk jumlah anak yang diimunisasi kata Hj. Wahida, ada sebanyak 65 orang.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, Hj. Umrah Aswani yang juga ditemui ditempat yang sama mengatakan, dengan pihaknya turun langsung untuk melakukan imunisasi ini, itu dengan harapan dapat dicapai target 95% hingga dua Minggu ke depan.
“Kita harap mudah-mudahan untuk dua Minggu kedepan ini, program BIAN bisa mencapai hingga 95 persen,” kata H. Umrah sapaannya.
Diakui Hj. Umrah, bahwa saat ini capaian Imunisasi hingga 1 September, sudah diangka 67 persen.
Sementara kata dia, dengan angka yang masih 67 persen di awal September ini, itu dikarenakan masyarakat sampai saat ini masih menganggap imunisasi anak sama dengan kegiatan vaksin Covid-19.
“Mereka masih mengira vaksin Covid-19, padahal kita juga sudah massif sosialisasi. Namun pastinya, kami upayakan dua Minggu ke depan InsyaAllah sudah mencapai 95 persen,” tutupnya. (**)