Ramadan, Napi Lapas Bulukumba Sibuk Dengan Pembinaan Kepribadian

oleh -
Kalapas Bulukumba, Saripuddin Nakku

BULUKUMBA, BERITA SELATAN, Com – Sejak memasuki Ramadan, para narapidana Lapas Kelas II A Bulukumba diberikan pembinaan kepribadian secara mendalam. Pembinaan kepribadian tersebut dilakukan untuk mengasah ilmu dalam bidang religius keagamaan.

Kepala Lapas Kelas II A Bulukumba, Saripuddin Nakku mengatakan, pembinaan yang diberikan berupa taddrus Alquran setelah shalat tarwih dari pukul 22.00 hingga 23.00. Selaim itu pada pagi hari pukul 09.00 juga rutin melakukan pengajian.

“Kami memang betul betul maksimalkan pembinaan agama selama Ramadan, meski di hari hari biasanya juga ada pembinaan seperti itu,” ungkap Saparuddin Nakku, Jumat, 10 Mei 2019.

BACA JUGA:   Pendidikan Al-Quran Dibalik Jeruji, 20 Napi Mengikuti Wisuda Tahfidz dan Baca Alquran di Lapas

Selain dibina oleh petugas atau Sipir, para Napi dibina langsung oleh sejumlah tokoh agama berasal dari Pesantren.

“Selama ini kami kerjasama dengan sejumlah tokoh agama di Pesantren yang ada di Bulukumba asuhan khususnya dalam membekali ilmu kepribadian dalam meningkatkan ketaqwaan,” terangnya.

Sebanyak 361 warga binaan tersebut juga selama ini dibekali ilmu keterampilan khususnya dalam membuat kerajinan rumah tangga. Dari pembinaan tersebut tak sedikit karya yang sudah dihasilkan bahkan telah dipasarkan baik di dalam wilayah Bulukumba maupun di kabupaten lain.

BACA JUGA:   Checkup Kesehatan di RSUD H Andi Sulthan Dg Radja Sambil Berwisata di Bulukumba
Advertisement

Karya yang diciptakan pun beragam mulai bingkai foto, pas bunga, tempat tissue, asbak, keranjang, lemari pakaian, mobiler seperti kursi dan sofa serta kerajinan tangan lainnya. Selain itu, juga diberdayakan sebagai karyawan di tempat pencucian kendaraan milik Lapas Bulukumba.

Advertisement

“Para Napi diberikan aktifitas yang bisa mendatangkan uang, jadi meski di dalam Lapas pun tetap bisa menghasilkan uang. Contohnya sejumlah kerajinan tangan juga bahan dasarnya koran bekas disulap menjadi karya yang bernilai estetika,” bebernya.

Segala aktifitas yang dilakukan di dalam Lapas ini tentu miliki tujuan positif termasuk ketika bebas para Napi bisa memiliki keterampilan dan keahlian sehingga dijadikan modal dasar dalam mencari nafkah.

BACA JUGA:   Ekal Guru Honorer yang Memilih Kembangkan Usaha di Masa Pandemi

“Semenjak jadi Napi, tugas Lapas memang memberikan pelayanan semaksimal mungkin yang tidak bertentangan dengan hukum. Termasuk bagaimana warga binaan ini bisa kembali ke tengah masyarakat dengan karakter yang lebih baik lagi.

Apalagi Lapas Bulukumba kini melakukan pembenahan atau mempersiapkan diri sebagai ‘Wilayah Bebas Korupsi’ dan sebagai wujud dari program tersebut baru baru ini para petugas Lapas sudah melakukan kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk ikrar. (*)

Advertisement

No More Posts Available.

No more pages to load.