BULUKUMBA, BERITA SELATAN, Com -Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto memimpin upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Pramuka ke-58 tingkat Kabupaten Bulukumba yang dilaksanakan di Lapangan Pemuda, Rabu, 14 Agustus 2019.
Ratusan undangan dan anggota Pramuka dari berbagai sekolah dan instansi hadir mengikuti HUT Pramuka yang mengusung tema “Bersama Segenap Komponen Bangsa, Gerakan Pramuka Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI”.
Selaku pembina upacara, Tomy Satria yang juga menjabat Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Bulukumba membacakan sambutan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso.
Dalam sambutannya Ketua Kwarnas menyampaikan enam point besar yang harus diperhatikan oleh para pengurus dan anggota Pramuka, mulai dari Kwarnas sampai pada tingkat Gugus Depan. Yang pertama adalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, terpaparnya Radikalisme dan Terorisme, serta maraknya Penyalahgunaan Narkoba merupakan tiga kejahatan yang menjadi tantangan terbesar bangsa Indonesia saat ini. Oleh karena itu, ia mengajak segenap pengurus kwartir, para pelatih dan pembina, serta semua anggota Pramuka senantiasa menjadi pioneer dalam menanamkan nilai-nilai anti kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes).
Kedua, meminta setiap anggota Pramuka bertekad untuk sejauh mungkin tidak mengkonsumsi produk pangan impor, dan beralih kepada produk lokal dalam setiap kegiatan Pramuka dan keseharian. Ketua Kwarnas berharap menjadikan gerakan ini sebagai wujud kecintaan segenap anggota Pramuka kepada NKRI dan para petaninya.
Ketiga, diharapkan anggota Pramuka setiap saat melakukan aksi nyata “perang terhadap sampah plastik” dan kemudian bertekad semaksimal mungkin memanfaatkan produk yang dapat digunakan lagi dan menghindari produksi sampah yang berbahaya bagi lingkungan.
Keempat, Gerakan Pramuka tidak boleh berpangku tangan setiap kali terjadi bencana, tetapi mengambil peran aktif bersama instasi terkait melakukan tindakan pertolongan pertama yang diperlukan. Untuk itu, setiap anggota Pramuka diharapkan menjadi kesatria yang sadar bencana, yang rela menolong dan rela berkorban bagi sesama, serta tabah ketika menghadapi bencana.
Kelima, keprihatinan tentang belum terstandarnya seragam Pramuka, baik warna desain, atribut dan tata cara penggunaannya, menunjukkan kurangnya perhatian selama ini tentang kesadaran arti penting persatuan dan kesatuan. Untuk itu, peninjauan dan pembaruan seragam Pramuka menjadi prioritas Kwartir Nasional dalam upaya menjadikan seragam mempunyai ciri kesamaan.
Keenam, Kwartir Nasional pada Hari Pramuka 2019 ini akan meminta Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional meluncurkan Pramuka Pra-Siaga, yaitu bagi anak-anak yang belum berusia 7 (tujuh) tahun. Pramuka Pra-Siaga memang telah diperkenalkan dalam Pasal 17 Anggaran Dasar dan Pasal 38 Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, tetapi belum terakomodir dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Oleh karena itu, sambil menyiapkan regulasinya yang kuat, Ketua Kwarnas meminta kepada setiap Kwartir untuk mensukseskan peluncuran Pramuka Pra-Siaga ini di wilayah kerja masing-masing.
Usai upacara, anggota Pramuka dari MTs Al Huda Gantarang mempersembahkan Senam Komando, begitu pula anggota Pramuka gabungan beberapa gugus depan melakukan atraksi gerakan semaphore. Di tribun utama, tampak hadir, anggota DPRD Saifuddin, Kapolres Bulukumba AKBP, Syamsu Ridwan, Dandim 1411, Joko Triyanto, Kepala Lapas Kelas II.A, Sarifuddin, dan sejumlah Kepala OPD. (sur)