Intip Lebih Dalam Jejak H Suwardi Tokoh Penuh Inspiratif di Bulukumba

oleh -
H. Suwardi dan keluarga.

BULUKUMBA, BERITA SELATAN, Com – Tokoh asal Kelurahan Sapalohe Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba H. Suwardi dikenal bukan hanya sebagai pengusaha sukses, namun di mata masyarakat menginspirasi banyak orang.

Mengenal lebih dalam H. Kardi, sapaan H. Suwardi tentu bercerita lebih dalam tentang masa masa belia hingga pada perjalanan karir usahanya saat ini.

H. Kardi terlahir dari seorang pengusaha pasangan H. Olleng dan ibu Hj. kati. Saat usia SD H. Kardi bersama dengan kedua orang tuanya hijrah dari Ara Bonto Bahari ke Kelurahan Sapolohe. Di sana (Sapalohe red) H. Kardi bersekolah mulai SD hingga tamat SMP.

Setiap pulang dari sekolah, H. Kardi sering meluangkan waktu membantu orang tua khususnya pergi melaut (maggae) bersama salah satu kerabatnya dan dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan pantang mengeluh.

“Saya lahir di Ara 40 tahun silam, usia satu tahun saya bersama keluarga hijrah ke pesisir Pantai Sapolohe Kecamatan Bonto Bahari. Ya ada banyak kisah dan cerita jika membahas riwayat hidup saya,” ungkapnya, sambil tersenyum.

BACA JUGA:   Ketua KSP Berkat Andi Makkasau Serahkan Bantuan untuk Palestina

Lebih dalam, H. Kardi saat usia SD memang sudah mulai mandiri dan giat membantu usaha orang tua yakni pembuat perahu pinisi.

“Saat pulang sekolah dan waktu libur saya manfaatkan waktu untuk membantu orang tua pergi melaut dan kegiatan lainnya, sembari ketika pulang melaut juga curi waktu bermain dengan teman sebaya,” ungkap H. Suwardi, Selasa, 12 Maret 2019.

Setelah Tamat SMP, H. Kardi kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA di Bonto Bahari namun dengan alasan pekerjaan orang tua sehingga harus hijrah ke Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dan melanjutkan pendidikan di sana.

Advertisement

“Setelah lanjut SMA saya sudah mahir membantu orang tua berbisnis dan menghasilkan uang sendiri termasuk jual beli kayu dan melakoni pelbagai usaha lainnya,” ungkap H. Kardi.

BACA JUGA:   Pemda Bulukumba Gelontorkan Anggaran Paskibraka Sebesar Rp500 Juta

Tak hanya sampai disitu, setelah tamat SMA dia pun mengembangkan bisnis dengan mengangkut bahan sembako dan semen untuk di pasarkan di Papua. Itu ditekuninya selama empat tahun.

“Dari Konawe ke Papua saya membawa sembako dan material bangunan seperti semen lalu kembali membawa kayu untuk bahan pembuatan kapal pinisi,” kata ayah dari dua anak tersebut.

Meski memiliki usaha, seiring berjalannya waktu, dia pun merintis Cafe dan Resto Kampung Nelayan di Kelurahan Sapalohe sendiri dan rumah bernyanyi keluarga beralamat dalam kota Bulukumba hingga saat ini.

Advertisement

“Sampai saat ini saya masih menekuni usaha jual beli kayu bahan baku pembuatan perahu pinisi melanjutkan usaha turun temurun dari orang tua sebagai pengrajin pembuatan perahu. Terlebih karena tidak ingin melupakan perjuangan orang tua yang dulunya seorang pengrajin perahu dan sampai bisa memiliki perahu sendiri,” bebernya.

Apalagi Kapal pinisi merupakan warisan budaya dan harus dijaga kelestariannya serta merupakan kekayaan tiada tara dimiliki daerah berjuluk Butta Panrita Lopi ini.

BACA JUGA:   Gerakan Peduli Literasi, Satsamapta Polres Bulukumba Bagikan Puluhan Buku

Dengan melihat latar belakang dan sosok beliau sehingga niatnya untuk maju bertarung pada pileg pun mendapat dukungan penuh dari keluarga, sahabat dan masyarakat khususnya di dapil satu (Ujung Bulu, Ujung Loe dan Bonto Bahari).

H. Kardi dianggap memiliki sosok yang peduli terhadap sesama serta banyak memotivasi kawula muda maupun masyarakat pada umumnya khususnya dalam merintis dan mengembangkan usaha.

“Jauh jauh hari, bukan hanya niat pribadi namun itu didukung oleh keluarga dan masyarakat untuk maju bertarung di Pileg. Nah itu juga yang membuat saya semakin yakin dan membesarkan tekad,” tutupnya. (*)

Biodata :

Nama : H. Suwardi (H. Kardi)
Tempat Lahir : Ara Kecamatan Bonto Bahari
Alamat : Kelurahan Sapalohe, Kecamatan Bonto Bahari
Istri : Hj. Melly Asni
Anak : Atifa (16 tahun) dan Nadia (13 tahun).

Advertisement