Bulukumba Kekurangan Guru, Kadisdik : Formasi Sedikit, Masuk Masa Pensiun Banyak

oleh -
H. Ahmad Januaris

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com –
Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu daerah yang masih tergolong kekurangan tenaga pendidik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Tercatat hingga saat ini jumlah guru yang dibutuhkan di Sekolah Dasar (SD) sebanyak 1313 orang sedangkan SMP kekurangan guru sebanyak 544 serta tenaga pendidik taman kanak kanak (TK) sedikitnya butuh 12 guru.

Untuk Kecamatan ujung Bulu sendiri membutuhkan tenaga pendidik SD sebanyak 60 orang, Ujung Loe sebanyak 109 orang, Gantarang 88 orang, Bulukumpa 186 orang, Kindang 106 orang, Bonto Tiro 158 orang, Kajang 221 orang, Herlang 168 orang, Rilau Ale 111 orang dan Bonto Bahari kekurangan guru sebanyak 123 orang. Untuk TK membutuhkan 12 guru.

BACA JUGA:   Baznas Bulukumba Suntik Rp50 Juta untuk Korban Bencana di Herlang
Advertisement

Sementara di jenjang SMP terbagi atas beberapa mata pelajaran antaranya,
pendidikan Agama Islam, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris , Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Penjaskes, Mulog, TIK dan guru Bimbingan konseling.

“Jadi memang menyangkut pengangkatan rasio guru setiap tahunnya dibanding memasuki masa pensiun itu sangat tidak seimbang. Lain lagi guru yang memang meninggal dunia,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, H. Ahmad Januari, Selasa, 26 Januari 2020.

BACA JUGA:   KNPI Minta Masalah Pembangunan Kantor DPRD Diusut Tuntas
Advertisement

Dalam mengupayakan pemenuhan guru pihaknya telah menyerahkan ke BKPSDM data terkait kebutuhan dan juga data jumlah guru honorer yang terdaftar di dapodik per 30 Oktober 2019 sesuai dengan SPM.

“Kami hanya berharap tahun ini banyak yang lolos seleksi penerimaan guru meski statusnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” harap Januaris.

BACA JUGA:   HUT Bhayangkara Ke 76, Polres Bulukumba Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan

Sementara Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Bulukumba, Muhammad Ruslan mengaku, selama ini yang menutupi kekurangan guru di Bulukumba adalah guru honorer.

“Memang tidak bisa dipungkiri bahwa guru honorer yang mengisi kekurangan guru di Bulukumba. Jadi kami juga sangat terbantu dengan adanya guru honorer. Hanya saja tetap dikategorikan kekurangan guru karena bukan ASN,” kata Ruslan. (**)

Advertisement