Tomy Satria Ingin Pemuda Manjalling Ciptakan “Kampoeng Popsa” di Ujungloe

oleh -

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Bazar Kuliner Modern dan Tradisional di Desa Manjalling, Kecamatan Ujung Loe, Bulukumba resmi ditutup oleh wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satri Yulianto. Penutupan ini tepat pada pergantian tahun 2019-2010, Rabu, 1 Januari 2020.

Kegiatan yang digagas oleh Pemuda Manjalling bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Manjalling, sukses dengan melibatkan masyarakat dalam pengembangan UMKM yang menyajikan beragam kuliner tradisional dan modern.

Bazar Kuliner ini akan menjadi salah satu spot wisata kuliner yang ada di Bulukumba, dengan memanfaatkan pengunjung wisata di Pantai Bira dan beberapa pantai lainnya di Bulukumba.

“Bazar ini juga salah satu upaya produktif oleh pemuda, dalam memanfaatkan peluang yang menjadi daerah yang dilalui wisatawan menuju Pantai Bira,” kata Suparman, inisiator acara.

BACA JUGA:   Pembangunan Bandara Wisata Bira Masih Tahap Pembebasan Lahan

Tomy Satria Yulianto yang hadir menutup acara mengapresiasi pemuda Manjalling Kecamatan Ujung Loe yang ingin tampil lebih beda. Kata Tomy, pemuda selama ini lebih banyak membuat kegiatan lebih seremonial, misalnya kegiatan olah raga.

Namun Pemuda Ujungloe menurutnya tampil dengan menciptakan kegiatan yang produktif. Sehingga menurutnya, Bazar Kuliner ini adalah salah satu upaya untuk menjemput peluang dalam meningkatkan perekonomian warga.

“Pemuda desa Manjalling ini melompat lebih dulu dalam menciptakan kegiatan-kegiatan produktifitas untuk pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Advertisement

Ia juga menilai, pemuda desa Ujungloe harus mampu banyak mendorong kegiatan yang berpengaruh pada sektor rill, dan tidak hanya terjebak pada event seremonial belaka.

BACA JUGA:   Kawal Kasus Pembunuhan, LMPI Serbu Polres Bulukumba

Tomy menyampaikan, salah satu primadona sektor pariwisata Bulukumba berada di Kecamatan Bontobahari. Dengan begitu, sebagai daerah yang menjadi perlintasan menuju objek wisata tersebut, masyarakat Ujungloe harus menangkap peluang tersebut.

“Yah, meski pasir putih itu ada di Bira, dan sebelum mereka berada di objek wisata lainnya, wisatawan sudah bisa menikmati kuliner-kuliner. Dan itu bisa disiapkan di kecamatan Ujungloe. Mari kita tangkap peluang tersebut,” Ujarnya.

Advertisement

Tomy mengaku, pemuda Ujungloe bisa menciptakan “Kampoeng Popsa” Ujungloe, dengan menciptakan beragam kuliner yang mampu dinikmati oleh wisatawan yang hendak ke objek wisata yang di Kecamatan Bontobahari.

Disektor pertanian dan perkebunan, Tomy Satria juga mengungkap jika tulang punggung masyarakatnya adalah di sektor tersebut. Hanya saja industri olahan pada kedua sektor itu kecil. Alasannya, karena tidak adanya upaya untuk menciptakan olahan-olahan yang kreatif.

BACA JUGA:   Tahun ini Pemerintah Gelontorkan Rp118, 4 Miliar untuk TPG

“Di Ujungloe saya yakin berasnya baik-baik. Tapi, kenapa tidak ada yang dorong beras Ujungloe untuk itu, dengan melakukan pengemasan kiloan. Inilah yang didorong oleh Pemda ke ritel-ritel untuk harga yang lebih kompetitif,” Katanya.

Harapan Wabup berkacamata tersebut, Peluang ini meskinya harus dimanfaatkan oleh pemuda-pemuda kecamatan Ujungloe untuk meningkatkan kegiatan produktif, mengingat tidak adanya lagi pemuda yang mau turun ke sawah untuk bertani.

Pemda kata Tomy Satria sangat membuka diri untuk mensuport pemuda dengan kegiatan produktifnya. Hanya saja harus menawarkan konsep dan gagasan, sehingga ada alasan Pemda untuk menyampaikan dukungan tersebut. (*)

Advertisement

No More Posts Available.

No more pages to load.