BULUKUMBA, BERITA SELATAN. COM – Penyegelan kembali terjadi di SMP Negeri 22 Bulukumba Desa Bonto Biraeng Kecamatan Kajang, akibatnya sebanyak 174 siswa terpaksa diungsikan ke SDN 108 Ganta.
Kepala SMPN 22 Bulukumba, H. Zainuddin mengaku, penyegelan tersebut dilakukan sejak 29 Agustus lalu dengan membentangkan kawat duri di areal pintu masuk SMPN 22 Bulukumba sehingga proses belajar mengajar tidak berjalan sebagaimana biasanya.
“Sejak hari Rabu, 29 Agustus lalu disegel menggunakan kawat duri di pintu masuk sekolah sehingga proses belajar mengajar menjadi terhambat, nah sekarang kami ungsikan ke salah satu SD yang tidak jauh dari lokasi penyegelan lahan,” ungkap Zainuddin kepada BERITA SELATAN.COM, Jumat, 31 Agustus 2018.
Dia mengaku, penyegelan lahan yang dilakukan oleh keluarga Hj. Asia sudah kesekian kalinya bahkan pada kepala sekolah sebelumnya. Dia merupakan warga setempat yang melakukan klaim terhadap lahan SMPN 22 Bulukumba dengan iming-iming meminta ganti rugi.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba, H. Ahmad Januaris mengatakan, sebelumnya Hj. Asia memang menang di pengadilan negeri namun Pemkab melakukan banding sehingga berawal dari putusan tersebut pihaknya tidak mau menunggu dan kembali melakukan penyegelan.
“Kami juga sudah turun langsung kemarin (Kamis,30 Agustus) sambil menghadirkan pemerintah dan aparat setempat dan InsyaAllah sebentar kami akan temui keluarga Hj. Asia,” bebernya. (*)