BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com -Perekaman biometrik bagi warga dengan status Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mempunyai tantangan tersendiri. Setidaknya proses perekaman tersebut kembali dirasakan oleh tim Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bulukumba saat melakukan perekaman kepada dua orang bersaudara yang ODGJ di Desa Bukit Harapan Kecamatan Gantarang.
Dua bersaudara, Sapodang (53 tahun) dan Mukhlis (45 tahun) menderita ODGJ selama 20 tahun. Bahkan Sapodang terpaksa harus dirantai kakinya karena sudah pernah menebas iparnya. Kedua warga ini juga sempat dikunjungi oleh Wakil Bupati Edy Manaf beberapa hari yang lalu.
Setelah kunjungan tersebut, berbagai pihak terkait telah mengambil peran untuk membantu kondisi keduanya yang sangat memprihatinkan. Adapun Disdukcapil Bulukumba mengambil langkah jemput bola untuk perekaman kepada dua bersaudara ini dengan menggunakan layanan mobil online.
Setelah menerima surat permohonan dari Kepala Desa Bukit Harapan untuk melakukan perekaman KTP kepada dua warganya yang ODGJ, Tim Percepatan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Disdukcapil bergerak ke lokasi rumah warga tersebut yang berada di area kebun. Sebelumnya pihak Disdukcapil juga telah melakukan pengecekan dan konsolidasi data yang pada akhirnya ditemukan data Nomor Induk Kependudukan atas nama Sapodang
Setiba di lokasi, petugas tidak serta merta bisa langsung melakukan perekaman. Butuh pendekatan dan bujukan sehingga keduanya bisa melakukan perekaman.
“Kami butuh dua jam untuk membujuknya, malah yang satu sempat lari ke atas bukit,” ungkap Endang Muliani dari Disdukcapil Bulukumba, usai melakukan perekaman terhadap ODGJ, Jumat, 8 Oktober 2021.
Lanjut Endang, mereka baru berhasil dibujuk setelah diiming-imingi hadiah kopi dingin dan minuman Ale-Ale. Tetapi yang membuat akhirnya keduanya luluh ketika disampaikan bahwa kedatangan petugas untuk membantu keduanya sembuh.
Menurut Endang, Sapodang yang paling susah diajak untuk perekaman. “Yang paling sulit direkam adalah iris mata karena Sapodang tidak mau membuka matanya. Nanti setelah ditawari minuman dingin, kedua bola matanya baru dibuka,” beber Endang mengisahkan perjuangan timnya melakukan perekaman kepada ODGJ.
Dikonfirmasi terpisah, Kadis Dukcapil Bulukumba, Andi Mulyati Nur mengungkapkan bahwa telah memerintahkan timnya turun jemput bola kepada warga ODGJ tersebut. Pihaknya kata Mulyati Nur memang sudah memiliki program yang bernama Adminduk Inklusif yaitu pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat inklusif atau warga dari kalangan disabilitas dan ODGJ.
“Program jemput bola ini telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu dan kita bermitra dengan berbagai pihak, seperti lembaga PPDI,” bebernya.
Dengan perekaman adminduk kepada warga secara Inklusif, lanjutnya, diharapkan warga tersebut mendapat akses layanan yang lebih mudah karena sudah memiliki dokumen kependudukan berupa KTP elektronik. (**)