Pemprov Ingin Bantaeng Jadi Pusat Distribusi Benih Bawang

oleh -

BANTAENG, BERITA SELATAN, Com – Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortilkultura ingin menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai daerah pengembangan benih bawang dan padi. Daerah ini disebut sebagai salah satu lumbung pertanian di Sulsel.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Ir Nurfitriani saat membuka rembug tani se- Kabupaten Banteang di Lapangan Seruni, Senin, 29 April.

Menurutnya Nurfitriani, Bantaeng adalah salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan benih bawang dan padi.

“Bantaeng ini daerah tiga dimensi. Punya dataran rendah, dan dataran tinggi serta pesisir pantai. Jadi kaya akan tiga potensi,” katanya.

Bantaeng juga kata Nurfitriani sudah mulai mengembangkan pertanian bawang putih di dataran rendah. Menurutnya, potensi ini bisa menjadikan Bantaeng menjadi daerah sentra pengembangan benih bawang putih di Sulsel.

BACA JUGA:   84 Narapidana di Bantaeng Dapat Remisi

“Kita di Sulsel tahun ini ada 150 hektare lagi tahun ini pengembangan bawang putih,” jelas dia.

Begitupun dengan bawang merah. Bantaeng adalah salah satu daerah penghasil bawang merah terbaik di Sulsel. Dia berharap, daerah ini juga bisa menjadi salah satu daerah penghasil benih bawang merah di Sulsel.

“Saya pernah mendapati, dua truk bawang merah dari Bantaeng yang akan dikirim ke provinsi lain. Ini artinya, bawang merah Bantaeng sudah berada di level nasional,” jelas dia.

Advertisement

Dia juga berharap, Bantaeng juga bisa menjadi salah satu produsen benih untuk talas safira atau satoimo. Pengembangan talas safira ini menjadi salah satu program andalah Pemprov Sulsel. Dia menyebut, Pemprov Sulsel kini berencana memenuhi permintaan pasar sebanyak 3.000 ton talas safira per tahun.

BACA JUGA:   Lantik 183 Pejabat, Wabup Harap ASN Bantaeng Beri Kontribusi Pada Daerah
Advertisement
Advertisement

“Tahun ini, Pemprov akan mengembangkan talas safira di 10 kabupaten. Diharapkan ketersediaan benih dari Bantaeng bisa melayani 10 kabupaten,” jelas dia.

Dia menambahkan, kebutuhaan benih lainnya adalah untuk benih padi. Menurutnya, kebutuhan benih padi berkualitas di Sulsel bisa mencapai 3000 ton untuk sekali musim tanam. Dari kebutuhan ini, Sulsel hanya memiliki sekitar 44 pesen benih padi yang berlabel.

“Kita harapkan juga padi terbaik Bantaeng bisa jadi benih untuk daerah lain di Sulsel,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Bantaeng, Rahmania mengatakan, rembug tani ini dilakukan untuk mempertemukan pendapat dan tukar pikiran serta informasi antara petani dengan pemerintah. Sehingga, kebijaka pemerintah akan dapat membantu petani menghadapi semua masalah di Bantaeng.

BACA JUGA:   PLN ULP Bantaeng Sosialisasikan Bahaya Listrik dan Aplikasi PLN Mobile di Kecamatan Gantarangkeke
Advertisement

“Adapun output yang diharapkan di antaranya petani dan pemeritah sepakati jadwal hambur, dan tanam,” jelas dia.

Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Bantaeng saat ini memang tengah konsen pada program-program pertanian. Dia menyebut, program andalan Pemkab Bantaeng di antaranya adalah jaminan ketersediaan benih dan pupuk serta asuransi pertanian.

“Fokus ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani di Bantaeng,” jelas dia.

Dia juga mengajak petani untuk melakukan peningkatan produksi teknologi ramah lingkungan. “Jika kita memakai kimia, kesuburan dan kelestarian lingkungan akan sulit terjaga,” tutupnya. (*)

Advertisement

No More Posts Available.

No more pages to load.