BULUKUMBA,BERITASELATAN.COM – Musim panen raya yang bersamaan dengan tingginya curah hujan menyebabkan harga gabah di Bulukumba anjlok di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp6.500 per kilogram.
Kondisi ini membuat para petani mengalami kerugian. Padahal, Presiden secara tegas telah menetapkan bahwa harga gabah tidak boleh berada di bawah HET. Namun di lapangan, para pedagang tetap membeli gabah dengan harga di bawah ketentuan, berdalih bahwa penjualan dilakukan atas permintaan petani sendiri.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Bulukumba, Andi Pangerang Hakim, mendesak Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi persoalan ini.
“Pemerintah Kabupaten Bulukumba harus segera turun tangan, jangan hanya diam melihat harga gabah anjlok. Kita tidak bisa biarkan petani terus merugi,” tegas Andi Pangerang Hakim.
Ia menyarankan agar pemerintah menyediakan fasilitas pendukung seperti gudang penyimpanan tambahan di luar Bulog, serta alat pengering gabah (dryer) untuk mencegah kerusakan gabah pasca panen akibat hujan.

Andi juga mengingatkan bahwa petani tidak memiliki pilihan untuk menunggu harga membaik, karena mereka sangat membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Apalagi sekarang ini musim panen, hampir seluruh wilayah Bulukumba sedang panen. Pemerintah harus segera ambil tindakan,” tutupnya. (*)