BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Bulukumba tahun ini miliki target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebanyak Rp12 miliar. PAD yang dimaksud adalah sektor pariwisata dan Olahraga.
Kepala Disparpora Bulukumba, HM. Daud Kahal mengatakan, dengan adanya kenaikan target PAD tahun ini tentu semakin bersemangat mengoptimalkan pendapatan di seluruh obyek wisata dan Olahraga yang tentunya bisa menjadi sumber pemasukan.
“Tahun ini target PAD naik menjadi Rp12 Miliar dan kami optimis bisa terealisasi hingga seratus persen,” kata Daud Kahal, Senin, 16 Januari 2023.
Selama ini kata dia, ada sejumlah destinasi wisata yang menjadi sumber PAD termasuk Pantai Bira, Pantai Samboang, Sumur Panjang permandian Hila hila. Kemudian ada wisata religi Makam dato’ Tiro, wisata air terjun Gammaccaya di Kindang, Destinasi Pantai dan rumah adat di Desa Lolisang Kecamatan Kajang. Sementara di sektor olahraga ada penyewaan sejumlah sarana olahraga.
“Tahun ini juga bakal dibuka obyek wisata baru dengan selesainya pembangunan infrastruktur jalan di Batu Tongkarayya Desa Lembanna Kecamatan Bontobahari yang bersumber dari Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Kemudian ada juga Wisata Kuliner di Pantai Merpati yang bakal kami jajaki untuk menjadi salah satu potensi, InsyaAllah juga bakal jalan tahun ini.
“Saat ini, kami sementara mengajukan usul perubahan tarif masuk obyek wisata, tentu kami mempertimbangkan besaran yang tidak memberatkan para pengunjung atau wisatawan,” ungkap mantan KadisKominfo Bulukumba ini.
Sementara 2022 lalu target PAD sebesar Rp8 Miliar dengan realisasi diangka Rp 7,3 miliar atau 91,43 persen. Namun kunjungan wisatawan melebihi daripada target sebanyak 500 ribu baik lokal maupun mancanegara sementara untuk tahun ini ditargetkan naik menjadi 700 ribu pengunjung.
“Tahun lalu ada beberapa faktor sehingga target PAD tidak mencapai seratus persen, selain dipengaruhi cuaca esktrim yang berakibat banyaknya bencana alam seperti banjir dan angin kencang diberbagai daerah sehingga ada himbauan untuk tidak keluar rumah merayakan tahun baru, selain itu juga dipengaruhi faktor kenaikan harga BBM yang mempengaruhi kenaikan harga barang dan jasa termasuk di sektor yang berhubungan dengan Pariwisata,” urainya. (**)