BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com -Figur perempuan bakal calon Bupati Bulukumba Pilkada 2020 mendatang, Hilmiaty Asip meminta segenap simpatisan, pendukung dan relawannya untuk menahan nafsu memasang gambar sosialisasi miliknya.
Apalagi jika itu dipasang bukan pada tempat semestinya, seperti, dipaku pohon, dipasang di tiang listrik, atau fasilitas umum lainnya yang bisa merusak estetika serta keindahan Bulukumba.
Menjaga estetika Bulukumba alasan politisi perempuan partai Hanura ini belum mau memasang alat sosialisasi meski banyak relawan yang telah memintanya.
Menurutnya memperkenalkan diri lewat gambar itu penting, namun dirinya tak ingin mengesampingkan Bulukumba yang saat ini dikenal sebagai kabupaten yang sadar akan keindahan dan kebersihan serta penataan kota yang diakui lewat beberapa penghargaan piala Adipura.
“Alat sosialisasi itu penting namun kita tak boleh kesampingkan estetika Bulukumba. Bagaimanapun diluar kita dikenal dengan kabupaten yang indah dan bersih ditunjang dengan raihan Piala Adipura. Sehingga mari kita sama sama jaga lingkungan,” ujar Hilmiaty Asip, Selasa, 5 November 2019.
Alasan lain yang mendasari figur yang berbasis di wilayah kecamatan Gantarang ini belum memasang alat sosialisasi lantaran ia mengaku lebih senang bertemu langsung masyarakat dengan edukasi-edukasi politik untuk saat ini, jelang Pilkada Bulukumba 2020 mendatang.
“Mari kita tertib dan menunggu petunjuk penyelenggara. Insyaallah dengan gerakan tepat, terarah dan jelas kemenangan bisa diraih,” harap Hilmiaty kepada pendukungnya.
Sementara, salah seorang pemuda kecamatan Ujung Loe, Asmar mengapresiasi sikap yang ditunjukkan mantan anggota DPRD Bulukumba dua periode itu dengan tidak bernafsu memasang alat sosialisasi bukan pada tempatnya.
Selain itu Ia berharap untuk semua bakal calon Bupati agar menjaga lingkungan dengan tidak memasang alat sosialisasi dipaku di pohon. Sekedar berburu popularitas katanya, tapi tidak boleh juga mengabaikan wajah Bulukumba yang dikenal dengan Bulukumba bersih.
“Tolong jaga lingkungan. Pohon kita yang susah-susah dirawat untuk penghijauan jangan dirusak, jagan dipaku. Saya juga minta Bawaslu atau pihak terkait tertibkan alat sosialisasi yang melanggar,” harapnya. (sur)
