JENEPONTO, BERITA SELATAN, Com – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Jeneponto dan Gowa Sulawesi Selatan masih menyisakan duka yang mendalam sekaligus menyita perhatian pemerintah, lembaga non pemerintahan dan sejumlah elemen masyarakat.
Sebagai bentuk kepedulian, Markas Cabang Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Bulukumba turun ke jalan melakukan bakti sosial (baksos) dengan membuka posko bantuan bencana di tiga titik sebagai bentuk kemanusiaan dan kepedulian terhadap korban banjir di Sulsel.
“Mulai kemarin kami membuka posko bantuan bencana di tiga titik sebagai bentuk peduli kemanusiaan dan alhasil hari ini, Jumat 25 Januari 2019 sudah kami salurkan sejumlah uang tunaj, pakaian layak pakai, air mineral, mie instan, dan beras dan hingga saat ini pihaknya masih membuka posko bagi masyarakat yang ingin berdonasi,” ungkap Ketua Macab LMPI Bulukumba, Irwan Nasir, Jumat, 25 Januari 2019.
Hal ini dilakukan sesuai dengan visi misi organisasi LMPI, Bela Negara Bela Rakyat. Tiga titik tersebut yakni posko induk bertempat di Warkop Mattoanging Jl. AP Pettarani kota Bulukumba kemudian dua titik lainnya beralamat di Kelurahan Palampang dekat Indomaret dan Kecamatan Bulukumpa di jalan poros Bulukumba-Sinjai depan Indomaret.
“apapun bentuk donasi yang diberikan kami terima untuk disalurkan termasuk pakaian bekas, sembako, popok, susuk balita dan uang tunai dan bisa langsung mendatangi posko terdekat di tiga titik tersebut,” kata dia.
Irwan Nasir juga mengimbau warga di Kecamatan Bulukumpa dan Rilau Ale untuk berpartisipasi dalam penggalangan dana tersebut.
Lebih jauh Irwan Nasir mengaku, sesuai dengan program dan visi misi, salah satunya bergerak dalam sosial kemanusiaan termasuk kekompakan seluruh anggota dan pengurus LMPI Bulukumba tak diragukan lagi dalam menanggapi bencana atau melakukan penggalangan bantuan.
Sementara, salah seorang pemilik Kios di Taman Roya Kelurahan Tonro Kassi, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, Rahmi mengatakan, pasca banjir belum ada uluran dan kebetulan bantuan yang disalurkan oleh Macab LMPI Bulukumba merupakan yang pertama kalinya dan diterima masyarakat.
Dalam kondisi saat ini Rahmi mengaku, masyarakat sangat membantu bahan makanan dan minuman serta pakaian layak pakai.
“saat ini yang dibutuhkan warga adalah air minum dan pakaian. Tidak ada lagi sumber air bersih, mengingat semua sumur telah tertibun lumpur termasuk pakaian. Apalagi para warga belum pernah ganti pakaiaan sampai sekarang sejak banjir bandang menyapu sejumlah titik di Jeneponto. (*)
