Kreatif, Mahasiswa KKNT UMB Beri Pelatihan Pembuatan Gula Cair Singkong

oleh -

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Gula merupakan salah satu kebutuhan strategis masyarakat dan makin lama makin meningkat. Alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan secara maksimal sumber gula dari bahan non tebu.

Bukti Kreatifitas tersebut ditunjukkan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Terpadu (KKNT) Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB) yang memberikan Pelatihan Pembuatan Gula Cair Singkong (Gucako) kepada Ibu ibu PKK Desa Sopa. Kegiatan tersebut berlangsug di Aula Kantor Desa Sopa, Senin, 23 Januari 2023.

Salah satu sumber daya alam yang melimpah dan dapat dioptimalkan di Desa Sopa, Kec. Kindang Kab. Bulukumba adalah singkong (ubi kayu). Singkong dapat diolah menjadi produk gula cair dengan nilai jual tinggi. Gula rendah kalori ini diklaim memiliki tingkat kemanisan 2.5 kali manis dibandingkan gula tebu.

Selama ini pengetahuan dan keterampilan tersebut belum dimiliki dalam teknologi pembuatan gula cair dari singkong.

BACA JUGA:   RSUD H Andi Sulthan Dg Radja Bulukumba Produksi Oksigen Sendiri

Sebanyak tujuh mahasiswa KKN Tematik Fakultas Sains Universitas Muhammadiyah Bulukumba memberikan pelatihan pembuatan gula cair dari singkong kepada masyarakat Desa Sopa. Ketujuh mahasiswa tersebut berasal dari program studi Kimia, Aktuaria dan Peternakan.

Koordinator Desa sekaligus mahasiswa KKNT UMB, Muh. Risal (Prodi Peternakan) mengatakan, pihaknya melakukan survey dan melihat komoditas singkong di desa ini cukup melimpah. Namun pengolahan singkong masih sebatas buat kripik atau dijual bahan mentahnya.

“sehingga salah satu program kerja kami berfokus pada pengolahan singkong baik umbi maupun limbah kulitnya untuk peningkatan perekonomian masyarakat,” kata Risal, Senin, 23 Januari 2023.

Untuk umbinya kata Risal, dilakukan dengan berinovasi membuat produk gula cair singkong yang lebih bernilai jual sedangkan limbah kulit singkong nantinya dijadikan fermentasi menjadi pakan ternak.

Sementara, A. Mutiara Zulkarnain mahasiswa Prodi Kimia mengatakan, singkong memiliki sumber pati sehingga dapat diolah menjadi pemanis dan lebih menyehatkan karena mengandung kalori lebih rendah dibandingkan gula pasir, serta aman untuk penderita kolesterol dan diabetes.

BACA JUGA:   Wakil Ketua DPRD Bulukumba Hadiri Musrenbang di Kelurahan Benjala

“jadi selain diberikan pelatihan pembuatan gula cair, masyarakat juga diberikan pengetahuan dalam proses pengemasan dan pelabelan produk dengan brand GUCAKO,” A. Mutiara.

Senada dengan Imam Aulia mahasiswa Prodi Aktuaria, mengungkapkan pemberian pengetahuan pengemasan dan pelabelan produk agar melindungi dan menjaga keamanan produk serta mudah didistribusikan. Selain itu kemasan dan label menjadi salah satu cara promosi produk ini.

Pelatihan pembuatan GUCAKO ini mendapat apresiasi dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Andi Nur Fitriani Ab, S.Si., M.Si,” ungkapnya.

Sebagai DPL, Andi Nur Fitriani terus mendampingi mahasiswa untuk melakukan sebuah inovasi, sehingga masyarakat bisa merasakan dampak kehadiran mahasiswa KKNT UMB di tengah masyarakat, ungkap Ketua Prodi Kimia UMB yang merupakan lulusan Institut Pertanian Bogor.

BACA JUGA:   Safari Ramadan di Jalanjang Andi Utta: Jaga Kebersamaan dan Kepedulian

“Semoga di Desa Sopa dapat berkembang usaha pengolahan gula cair dari singkong dan menjadi pemasok gula cair rendah kalori khususnya di Bulukumba dan sekitarnya,” harapnya.

Advertisement

Kepala Desa Sopa, Saleh Mengungkapkan syukur terhadap pelatihan ini yang di adakan oleh mahasiswa KKN-T F-Sains UM Bulukumba. Karena dengan pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa dalam pengolahan umbi singkong.

Ketua TP PKK Desa Sopa menyambut baik adanya kegiatan ini karena menambah wawasan masyarakat untuk mengolah singkong, “Produk gula cair singkong ini akan banyak digemari masyarakat karena aman dan sehat, terkhusus penderita diabetes tetap dapat menikmati minuman dan makanan yang manis.

Petani singkong juga akan memperoleh penghasilan yang lebih besar jika mengolahnya menjadi gula cair dibandingkan dengan menjual secara langsung. Pelatihan ini diadakan di kantor desa Sopa yang diikuti sekitar 15 orang. (**)

No More Posts Available.

No more pages to load.