Humas RSUD Bulukumba : Kenali Parosmia, Gejala Awal Covid 19

oleh -
Ilustrasi (foto/int)

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Gangguan penciuman parosmia adalah salah satu gejala Covid-19 baru dari diagnosa medis yang diderita oleh sejumlah penderita.

Gejala ini dialami beberapa penderita long covid, atau orang yang tak kunjung sembuh (bisa sampai lebih dari 12 minggu) saat terinfeksi virus corona. Selain itu, parosmia juga banyak dirasakan oleh sejumlah penyintas Covid 19 yang sudah sembuh.

Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan parosmia, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Berikut penjelasan Kasubag Humas dan Promkes RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba, Gumala Rubiah,SKM.,M.Kes.

BACA JUGA:   Anggota DPRD Bulukumba Muhammad Bakti Turun Melaksanakan Reses di Dapilnya

“Parosmia adalah gangguan penciuman yang membuat penderitanya merasakan aroma yang tidak semestinya. Misalnya, bau roti yang dipanggang biasanya harum manis jadi terasa bau busuk. Atau, aroma yang biasanya tidak mengganggu jadi bikin mual,” kata Gumala.

Lanjut, bahkan pada kasus yang parah, penderitanya bisa sampai merasa sakit secara fisik saat mencium bau yang menyengat atau punya aroma kuat.

Advertisement

Selain itu, Gejala parosmia pada
Sebagian besar kasus terasa lebih jelas ketika seseorang baru sembuh dari infeksi. Bahkan banyak yang mengeluhkan adanya bau busuk atau tak sedap terus-menerus, terutama saat ada makanan.

BACA JUGA:   Sesuai Regulasi, Disdukcapil Minta Masyarakat Getol Mengurus Administrasi Kependudukan

“Terkadang, aroma yang tidak enak ini membuat penderita jadi mual sampai kehilangan selera makan,” sambungnya.

Olehnya itu, perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab parosmia.

Parosmia biasanya muncul setelah saraf pendeteksi bau rusak karena infeksi atau penyakit lainnya. Dalam kondisi normal, saraf indra penciuman bertugas memberitahu otak untuk menafsirkan suatu informasi.

Advertisement

Kerusakan saraf membuat otak salah mengenali bau tertentu. Ada beberapa penyebab parosmia, antara lain, Seperti virus corona, Cedera kepala, Kebiasaan merokok.

BACA JUGA:   Disaksikan Tomy Satria, Andi Muawiyah Ramli Serahkan APD ke RSUD Bulukumba

Lantas bagaimana cara mengatasi, parosmia umumnya bisa disembuhkan dengan mengantisipasi penyebab utamanya. Seperti jangan merokok, hindari benturan keras pada kepala serta mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, penderita parosmia juga diarahkan untuk melatih indra penciuman seperti terapi untuk anosmia atau tak bisa mencium bau. Dengan terapi bau bisa dilakukan dengan mencium bau empat jenis aroma yang berbeda setiap paginya.

Dengan latihan mengenalkan beberapa bau yang berbeda tersebut, memori indra penciuman penderita diharapkan dapat kembali sediakala.(*)

Advertisement

No More Posts Available.

No more pages to load.