Bulukumba Perkuat Edukasi Pencegahan Kanker Serviks Jelang Bulan Imunisasi Anak Sekolah

oleh -

BULUKUMBA,BERITASELATAN.COM – Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan. Di Indonesia, kanker ini menempati peringkat kedua paling sering menyerang perempuan, dengan
lebih dari 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya.

Artinya, sekitar 57 perempuan meninggal setiap hari akibat kanker serviks berdasarkan data Global Cancer Observatory WHO tahun 2020.

Padahal, penyakit mematikan ini sebenarnya bisa dicegah sejak masa anak-anak melalui imunisasi Human Papillomavirus (HPV). Sejak tahun 2022, pemerintah telah menyediakan imunisasi HPV secara gratis untuk anak perempuan kelas 5 dan 6
sekolah dasar melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang
dilaksanakan setiap Agustus.

Namun, upaya ini belum menjangkau seluruh anak secara merata. Di Kabupaten Bulukumba, cakupan imunisasi HPV pada tahun 2024 baru mencapai 88,9 persen, masih di bawah target nasional sebesar 90 persen.

Di balik angka tersebut artinya ada anak perempuan yang belum terlindungi dari risiko kanker serviks saat mereka tumbuh dewasa.
Salah satu hambatan utama adalah keraguan orang tua terhadap vaksin, yang sering
kali dipicu oleh informasi yang keliru dan menyesatkan.

Untuk mengatasi hal tersebut, UNICEF Indonesia bersama Portkesmas, Pokja RCCE,
Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Bulukumba menyelenggarakan pertemuan koordinasi lintas sektor.

Kegiatan ini bertujuan untuk koordinasi dan membuat perencanaan kegiatan edukasi di sekolah. Inisiatif Jaga Bersama tahap kedua akan fokus pada kegiatan edukasi murid dan
orang tua tentang bahaya kanker serviks dan pentingnya imunisasi HPV.

BACA JUGA:   Jelang Pergantian Tahun, Polisi Gencar Lakukan Operasi Miras

Kegiatan ini melanjutkan Jaga Bersama tahun sebelumnya yang fokus pada kegiatan penyusuan modul pelatihan, panduan edukasi komunikator, pelatihan bagi trainers dan
komunikantor serta advokasi.
Kegiatan edukasi imunisasi HPV di sekolah dasar ini diharapkan dapat meningkatkan
cakupan imunisasi HPV di Bulukumba sehingga semua anak perempuan terlindung
dari penyakit berbahaya yang mengancam jiwa.

Dalam pertemuan di Gedung Pinisi hari ini, hadir perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas
Pendidikan, Kementerian Agama, serta 55 kepala sekolah dengan cakupan imunisasi
yang belum optimal, serta 5 puskesmas yang akan memberikan layanan imunisasi di
sekolah-sekolah tersebut.

“Kami ingin memastikan seluruh anak perempuan di Kabupaten Bulukumba
mendapatkan perlindungan yang setara. Imunisasi HPV adalah langkah sederhana
namun berdampak besar untuk mencegah kanker serviks sejak dini,” ujar Faizal Johar Pasmar, S.KM., M.Kes, Kepala Bidang P2 mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebidayaan Bulukumba Andi Buyung Saputra, S.STP., M.M., mengatakan, Dinas Pendidikan menekankan bahwa sekolah memiliki peran penting dalam membangun pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan anak.

Advertisement

“Guru adalah ujung tombak dalam edukasi kesehatan. Kolaborasi yang kuat antara sekolah dan puskesmas akan memperkuat kepercayaan orang tua terhadap imunisasi,” jelasnya.

BACA JUGA:   Pohon Rumpon Bulukumba, Prototipe Pertama di Indonesia

UNICEF Indonesia menyampaikan bahwa edukasi adalah upaya pencegahan paling
penting. Dengan edukasi yang benar, anak-anak dan orang tua jadi paham pentingnya imunisasi dan termotivasi untuk memanfaatkan layanan imunisasi anak di sekolah dan puskesmas.

“Setiap anak berhak tumbuh sehat dan bebas dari ancaman penyakit. Melalui Jaga
Bersama, kami mendampingi daerah agar edukasi dilakukan menggunakan metode
yang berbasis bukti dan sesuai dengan budaya masyarakat”, ujar Rizky Ika Syafitri,
Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia.

Sejak tahun lalu, 36 komunikator lokal telah dilatih untuk menyampaikan edukasi
dengan metode Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Komunikator terdiri dari guru, tenaga
kesehatan, dan tokoh masyarakat, dan remaja.

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba juga menunjukkan dukungan aktif,
khususnya dalam menjangkau madrasah dan lembaga pendidikan berbasis
keagamaan.

“Kami siap memfasilitasi edukasi di lembaga pendidikan yang berada di
bawah koordinasi Kementerian Agama. Kita pastikan setiap siswa madrasah juga
terlindungi dari bahaya kanker serviks seperti anak perempuan lainnya.,” ujar H.
Misbah, S.Ag., M.A., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba.

Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Amru, menegaskan pentingnya edukasi
sebelum layanan imunisasi diberikan. Keberhasilan imunisasi bergantung pada
kepercayaan masyarakat.

“Modul dan panduan edukasi dari tahap pertama Jaga Bersama siap digunakan kembali. Edukasi tidak bisa menunggu layanan dimulai. Kita perlu hadir lebih awal, menjawab keraguan, dan membangun pemahaman yang kuat di tengah masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA:   Bulukumba Terima Penghargaan Kabupaten Peduli HAM

Jaga Bersama tahap kedua akan difokuskan pada pendampingan dan edukasi intensif
di sekolah-sekolah dengan cakupan rendah. Langkah ini diambil sebagai respons atas
tantangan seperti hoaks seputar vaksin dan ketimpangan informasi tentang Imunisasi
di masyarakat.

Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, sekolah,
tokoh agama, komunitas, masyarakat sipil, dan mitra pembangunan seperti UNICEF
dapat memperkuat upaya pencegahan penyakit di masyarakat.

Tentang Portal Kesehatan Masyarakat

(Portkesmas) Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) merupakan organisasi non pemerintahan dan kepemudaan yang bergerak pada isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer.

Sejak tahun 2024, Portkesmas didukung UNICEF Indonesia menjalankan inisiatif
‘Jaga Bersama’ yang bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak
Indonesia dengan mengembangkan metode edukasi yang praktis untuk tenaga kesehatan, anak muda, guru, dan tokoh kunci imunisasi lainnya dalam meningkatkan minat masyarakat untuk imunisasi.

Inisiatif ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun lokal terdiri atas unsur pemerintah, organisasi masyarakat sipil, media, akademisi, praktisi komunikasi dan lainnya.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas dilakukan melalui
kolaborasi multipihak. Ikuti langkah Portkesmas dalam rangka menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com. (*)