Beras Bulog Mengalami Kenaikan Harga, Ini Faktornya !

oleh -
Kepala Bulog Bulukumba, Ervina Zulaiha

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Bulog Cabang Bulukumba mengaku Penjualan beras mengalami kenaikan harga dari Rp 8.300 per kilo gram menjadi Rp 8.800 per kilo gram.

Hal itu diungkapkan kepala cabang Bulog Kabupaten Bulukumba, Ervina Zulaeha saat ditemui awak media. Selasa, 20 September 2022.

Ervina mengatakan, kenaikan harga penjualan beras bulog tersebut mulai berlaku sejak awal september 2022, dikarenakan harga beli gabah kering dari bulog ke Mitra Pengadaan dan petani juga naik.

BACA JUGA:   Bulukumba Jadi Pilot Proyek Unicef Penanganan ATS dan Penguatan Remaja Perempuan Terintegrasi

“Diluar sana memang harga gabah sudah naik otomatis kita juga menaikkan harga pengadaan kami berdasarkan kebijakan pusat,” kata Ervina.

Jika ditelisik lebih jauh, kenaikan harga fleksibilitas beras di Perum Bulog tersebut bertepatan dengan kebijakan pemerintah mengerek harga BBM jenis pertalite, pertamax, dan solar bersubsidi.

Advertisement

“Mungkin ada kaitannya, karena kan biaya transportasi naik juga”, kata Ervina.

BACA JUGA:   Bupati Bulukumba Serahkan Hibah Tanah Pelabuhan Leppe'e

Walaupun begitu, Ervina mengaku bahwa ketersediaan kuota beras Bulog untuk bulukumba masih melimpah. Pihaknya telah menyerap sebanyak 380 ton beras yang tersedia di dua gudang. Namun, katanya, capaian serapan tersebut baru mencapai 2,34% dari target Perum Bulog Bulukumba sebesar 17.000 ton.

Advertisement

“Kami dari bulog sudah siap, karena khusus untuk bulukumba kami siapkan space ketersediaan di dua gudang, tahun ini untuk penyerapan beras,” katanya.

BACA JUGA:   Andi Rantinah Amin Serap Aspirasi di Desa Bontotangnga dan Kelurahan Ekatiro

Lebih lanjut, Ervina menjelaskan terkait penurunan pencapaian target penyerapan beras bulog tersebut, dikarenakan pihaknya kesulitan menemukan bahan baku (Gabah kering) dari Mitra Pengadaan serta meningkatnya permintaan beras di pasaran umum. Namun pihaknya mengaku untuk terus berusaha melakukan optimalisai pengadaan beras di bulukumba.

“Karena memang kali ini kita menyerap bukan gabah namun dalam bentuk beras,” tutupnya. (**)

Advertisement

No More Posts Available.

No more pages to load.