Askar-Pipink Siap Mundur Jika Program Tidak Terealisasi Dalam 2 Tahun

oleh -
Paslon nomor urut 2, H Askar HL-Arum Spink

BULUKUMBA, BERITA SELATAN.Com – Jika terpilih, Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bulukumba nomor urut 2, Askar HL – Arum Spink, mengaku siap mundur bila dalam kurun waktu 2 tahun pemerintahan, tidak mampu merealisasikan program yang telah dicanangkan.

Hal itu disampaikan langsung calon wakil bupati, Arum Spink, saat closing statemen debat kandidat pertama Pilkada Bulukumba di Hotel Gammara Makassar, Jumat, 6 November 2020.

Bahkan, kata Pipink sapaan Arum Spink, pernyataan siap mundur tersebut akan dibuatkan akta Notaris sehingga masyarakat punya kekuatan hukum untuk melakukan tuntutan jika program mereka tidak terlaksana.

BACA JUGA:   Berikut Penetapan Nomor Urut Empat Paslon di Pilkada Bulukumba

“Jabatan bagi kami adalah amanah, jika kami tidak mampu menjalankan amanah yang diberikan masyarakat, maka kami akan mundur. Itu komitmen kami,” ucap Alumnus Hukum Islam UIN Alauddin Makassar itu.

Advertisement

Pipink bercerita, jika dirinya sudah menjadi pejabat sejak umur 23 tahun dan masih berstatus mahasiswa, saat terpilih menjadi komisioner KPU Bulukumba, sehingga jabatan bukanlah sesuatu yang baru baginya.

BACA JUGA:   Murni Efek, Ajakan Coblos Nomor 1 di Debat Pilkada Viral di Sosmed

“Kalau saya mau cari uang dan jabatan lebih baik saya di DPRD Provinsi karena saya punya banyak jabatan, mulai ketua fraksi, pimpinan Komisi, Banggar, dan Badan Kehormatan. Tapi saya lepaskan semua itu untuk kembali mengabdi di kampung halaman,” jelasnya.

Advertisement

Diketahui, pasangan dengan tagline “Bulukumba Asik” ini memiliki sejumlah program unggulan yang nantinya akan direalisasikan jika terpilih sebagai nahkoda kabupaten berjuluk Butta Panrita Lopi itu.

BACA JUGA:   Cinta Budaya dan Adat, Tomy-Makkasau pakai Passapu dan Jas Tutu di Debat Publik

Diantaranya, bantuan modal usaha Rp 5 sampai 100 Juta untuk UMKM, Bantuan Modal Rp 5 Juta untuk sektor Pertanian, peternakan, Nelayan, peningkatan insentif untuk guru mengaji, muballig, Imam Desa, rumah Tahfiz setiap desa, tunjangan honorer dan ASN senilai Rp 2 juta, 15 ribu beasiswa, serta membuka 10.000 lapangan kerja. (**)

Advertisement

No More Posts Available.

No more pages to load.